Bank Indonesia Wilayah Jawa Tengah mengadakan rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah yang berlangsung dari tanggal 21 – 26 September 2020. Salah satu rangkaian kegiatan tanggal 22 September 2020 adalah pelatihan penyajian laporan keuangan berdasarkan pedoman akuntansi pondok pesantren. Bertindak sebagai narasumber Dr. Ratno Agriyanto, M.Si, Akt (Kaprodi Akuntansi Syariah). Hadir sebagai peserta 40 perwakilan pesantren di Jawa Tengah. Materi yang dibawakan meliputi proses akuntansi dan teknik implementasi. Dalam materi proses akuntansi disampaikan bahwa sesuai pedoman akuntansi, pondok pesantren menyajikan laporan keuangan yang meliputi :Laporan posisi keuangan; Laporan perubahan aset neto; Laporan arus kas; Catatan atas laporan keuangan. Beliau menyampaikan juga bahwa implementasi pedoman akuntansi ini sifat sukarela, namun demikian urgensi sangat penting. Pertama pesantren semakin banyak mengelola aset uamat baik dari sedekah maupun wakaf sehingga pertanggungjawaban dalam bentuk pelaporan yang standar menjadi suatu keniscayaan. Kedua proses regenerasi pondok diharapkan dapat berjalan dengan dengan adanya pemisahan pencatatan antara aset pendiri, infak, sedekah serta wakaf. Beliau juga menyampaikan kunci sukses implementasi pondok pesantren adalah komitmen dari pimpinan tertinggi, pengetahuan dari pelaksana dan pendampingan berkelanjutan dari organisasi profesi Ikatan Akuntan Indonesia dan Bank Indonesia serta perguruan tinggi.